Artikel kali ini
akan membahas mengenai cara membuat alat penetas telur atau inkubator
telur dari perlengkapan yang sederhana. Terdapat berbagai cara untuk
membuat alat penetas telur atau inkubator ini. Artikel ini hanya
salah satu cara dari beberapa yang akan dibahas juga di artikel
terpisah.
Dalam membuat
inkubator, dua hal yang terpenting yang harus diperhatikan secara
seksama adalah temperatur di dalam inkubator telur tersebut, dan juga
kelembaban di dalamnya. Berdasarkan kriteria tersebut, kita dapat
membuat alat penetas telur atau inkubator telur sederhana dari box
styrofoam es yang dapat kita temui di tempat penjual styrofoam.
Syarat Alat Penetas Telur Yang Baik
Aturan atau pedoman
yang wajib diperhatikan untuk membuat alat penetas telur atau
inkubator yang baik:
1. Pertahankan
temperatur berada di antara 36,6 sampai 38,3 derajat celcius. Suhu
optimal yang kita cari adalah 36,94 derajat celcius
2. Pertahankan
kelembaban antara 55% dan 70%
3. Telur membutuhkan
waktu 21 hari untuk menetas
4. Putar telur
secara perlahan sebanyak ¼ sampai ½ putaran tiga kali sehari selama
18 hari pertama
5. Jangan putar
telur pada 3 hari terakhir masa eram telur
6. Jangan cuci telur
sebelum disimpan di dalam inkubator, biarkan saja kondisinya apa
adanya
7. Hindari
mendapatkan telur dari toko, telur yang baik yang dapat ditetaskan
harus didapatkan dari ayam langsung, bisa lewat peternak ayam. Memang
hal ini tidak menjamin telur yang didapatkan akan bisa menetas, tapi
kondisi telur yang bagus meningkatkan peluang telur dapat menetas.
8. Pada 15 hari
pertama, kelembaban dapat diatur pada level batas bawah, antara 55%
sampai 65%, namun pada sisa harinya, harus diupayakan agar kelembaban
pada level 56%--70%. Hal ini akan sangat membantu proses penetasan
telur.
Bahan-bahan Yang Diperlukan
Berikut ini adalah
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat penetas telur atau
inkubator sederhana. Alat-alat ini dapat diganti sesuai kebutuhan dan
ketersediaan peralatan. Yang terpenting adalah keseluruhan alat yang
akan dibangun dapat menjaga temperatur dan kelembaban sesuai dengan
level yang diinginkan.
1 buah box es
styrofoam
1 buah pigura
plastik atau kaca
1 buah lampu
25 watt
1 buah rumah
lampu
lak ban
1 buah
pengukur suhu dan kelembaban digital. Dapat dibeli di toko listrik
1 buah
mangkok dan spons untuk air
kawat berpori
besar
tentunya,
telur ayam
Langkah-langkah Pembuatan
Langkah pertama yang
harus dilakukan adalah membuat lubang observasi pada box Styrofoam.
Ukuran jendela ini menyesuaikan dengan ukuran pigura yang kita punya.
Potong box styrofoam 1-2 cm lebih kecil dari ukuran pigura, sehingga
pigura dapat dipasang di atas lubang tanpa perlu khawatir terjatuh ke
dalam lubang untuk jendela observasi. Setelah posisi pigura sudah
sesuai di atas lubang, rekatkan pigura ke box styrofoam dengan lakban
sampai tidak ada celah udara yang terlihat.
Langkah berikutnya
yaitu memasang lampu pada bagian dalam box. Buat lubang pada satu
sisi box styrofoam untuk jalur masuk rumah lampu. Setelah itu,
kencangkan pemasangan rumah lampu sehingga posisinya tidak berubah.
Kembali gunakan lakban untuk menutup jalur udara di sekitar rumah
lampu, tidak hanya di bagian dalam dari box, tapi juga bagian luar
box tempat kita melubangi tadi.
Agar ayam yang
menetas dari terlur terlindungi dari bahaya panas lampu, kita akan
membuat semacam pagar pengaman yang terbuat dari kawat yang sudah
kita siapkan tadi. Selain untuk pengaman lampu, kawat ini juga
digunakan sebagai alas untuk menaruh telur dan perlengkapan lain,
jadi tidak langsung bersentuhan dengan box styrofoam, Bengkokkan dan
pasang kawat agar terbentuk seperti pada gambar di bawah ini.
Buat beberapa lubang
kecil pada box styrofoam sebagai ventilasi agar telur selalu mendapat
udara segar.
Selanjutnya, simpan
mangkok berisi air dan spons beserta alat ukur suhu & kelembaban
digital.
Sampai dengan tahap
ini, alat penetas telur atau inkubator telur sudah berhasil kita
buat. Langkah selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah memonitor
apakah temperatur dan kelembaban di dalam inkubator sudah sesuai
dengan level yang kita inginkan. Tutup box styrofoam, dan biarkan
selama 24 jam. Pantau kondisi suhu dan kelembaban dari jendela
observasi selama 24 jam penuh.
Perhatian Suhu dan Kelembaban
Apabila suhu
terpantau terlalu rendah atau tinggi, ubah jumlah lubang ventilasi
yang tadi kita buat. Lubang ventilasi dapat kita tutup dengan lakban
apabila suhu terlalu tinggi. Sedangkan tingkat kelembaban dapat kita
atur dengan menambahkan atau mengurangi jumlah air pada mangkok.
Setelah dipantau
selama 24 jam suhu dan kelembaban sudah sesuai, sekarang mulai kita
masukan telur-telur yang siap untuk ditetaskan. Posisikan telur
sejauh mungkin dari lampu, dan sedekat mungkin dengan termometer. Hal
ini dilakukan agar suhu dan kelembaban yang terukur sama dengan yang
didapat oleh telur-telur. Hal lain yaitu tempatkan telur-telur
berdekatan satu sama lain agar telur dapat saling menghangatkan.
Posisi simpan telur
adalah direbahkan seperti pada gambar. Posisi ini sangat penting agar
tidak mengubah posisi natural embrio di dalam telur.
Masa tunggu telur
sampai menetas adalah 21 hari. Pada 18 hari pertama, putar telur
sebanyak ¼ sampai ½ putaran sebanyak 3 kali dalam 1 hari. Silakan
lihat panduan memutar telur pada artikel ini sebagai referensi.
Setelah hari ke-18, biarkan telur pada posisinya, tidak perlu diputar
lagi.
Lihat hasilnya pada
hari ke-21. Selamat mencoba!
Video Panduan
Perhatikan video berikut ini untuk panduan cara membuat alat penetas telur sederhana.
VIDEO